Islamic Widget

Kamis, 17 Februari 2011

Kisah Pengayuh Becak yang Menyumbang Ratusan Juta untuk Anak Yatim

Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.



Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.



Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan yang ia makan lebih banyak didapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? 



Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.

Kejadian yang Mulai Merubah Pandangan Hidupnya
Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.

Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ditanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. 

Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.

Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh. 

Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

Dalam Memberi, Bai Fang Li Tak Pernah Menuntut Apapun
Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. 

Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000. 



Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.



Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang sangat tinggi kepada nasib orang lain yang lebih kurang beruntung dari dirinya.


Sumber : http://www.whooila.com

MASA KENOZOIKUM ZAMAN KWARTER



Masa Kenozoikum merupakan masa pada Geological Time Scale yang terjadi setelah masa Mesozoikum. Masa Kenozoikum itu sendiri terbagi menjadi dua zaman, yaitu tersier serta kwarter. Paper ini sendiri akan membahas tentang zaman kwarter. Zaman kwarter pada masa kenozoikum berlangsung antara 1,8 juta juta tahun yang lalu hingga berlangsung sampai sekarang. Pada zaman ini semua bentuk kehidupan di bumi (darat, laut, udara) berkembang, bahkan manusia juga telah hadir. Zaman kwarter itu sendiri juga dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan holosen.

Kala Pleistosen
Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Pleistosen à asal kata pleistos = terlebih –lebih, dan Koinos = baru, mengandung 90-100% bentuk-bentuk sekarang. Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir, dan beberapa tahap fauna. Pleistosen awalnya dikenal dengan diluvium, yakni formasi sekarang (holosen atau aluvium); bermula dari 1.750.000 tahun lalu dan berakhir sampai 10000 tahun lalu. kala pertama dalam zaman kuarter, dibawah satuan waktu geologi ini terdapat kala pliosen, dan diatasnya kala holosen. Pada kala pleistosen bumi mengalami beberapa zaman es.
Pada kala Pleistosen banyak bagian dunia dilanda oleh lapisan es yang cukup tebal. Hal tersebutlah yang menyebabkan migrasi besar-besaran fauna menuju ke tempat yang tidak dapat dicapai oleh lapisan es Zaman es tersebut dibagi menjadi 4, yaitu : Zaman es Gunz, Mindel, Riss, dan Wurm.Akibat dari zaman es di dunia ternyata pengaruhnya di Indonesia sangat jelas. Hal ini jelas mengakibatkan terjadinya pulau-pulau atau daratan yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan zaman sebelumnya.
Pada zaman Pleistosen wilayah Indonesia dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu di barat yang merupakan paparan Sunda dan di timur yang merupakan paparan Sahul dengan kedalaman dasarnya hampir merata, sedangkan di tengahnya Sulawesi dan Kalimantan terdiri dari laut dalam dengan kedalaman yang berbeda-beda. Batas barat laut antara dari tempat Filipina dan Kepulauan Talaud, serta antara Sulawesi dan Kalimantan terus memanjang ke selatan ke tempat sebelah timur Kepulauan Tangean dan langsung ke selatan pulau Lombok. Garis pantai timur paparan Sunda, kira-kira jatuh bersamaan dengan garis Wallace, yaitu suatu garis batas Zoogeografi yang penting di Indonesia. Sebelah barat garis Wallace ini antara lain termasuk pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan yang faunannya bersifat Asia, sedangkan sebelah timur garis Wallace antara lain Sulewesi, Nusa Tenggara, dan Irian mempunyai sifat Australia.
Dengan ditemukannya data-data baru letak garis ini berubah-ubah, yaitu yang kemudian berubah menjadi garis Wallace (Huxley), garis Webber (Pelseneer) ataupun garis Webber (keseimbangan fauna), maupun garis batas fauna Australia-Papua. Bagaimanapun perubahannya garis-garis tersebut tetap merupakan batas Provinsi Zoogeografi pada waktu sekarang sebagai akibat dari penyebaran fauna di zaman Pleistosen melalui daratan-daratan dan jembattan-jembatan daratan pada waktu itu.
Dari penyelidikan yang dilakukan pada tahun-tahun yang terakhir terbukti bahwa garis Wallace tidaklah menjadi batas provinsi fauna Pleistosen, akan tetapi hanya berlaku bagi zaman Holosen. Hal ini terbukti dengan ditemukannya Stegodon rigonocephalus flurensia Hooujer di Flores pada tahun 1957, Stegodon timerensis Sartono di pulau Timor pada tahun 1964.
Penyelidikan yang dilakukan oleh Dr. R. P. Soejono bekerja sama dengan Prof. Dr. S. Sartono di pulau Sumba pada tahun 1978 telah ditemukan fosil rahang bawah dari Stegodon. Penyelidikan yang dilakukan pada tahun itu juga di desa Berru, Cabenge, Sulawesi Selatan oleh Rokhus Dua Awe telah ditemukan gigi Stegodon, sedangkan pada tahun sebelumnya ditemukan fosil babi, rusa, kijang, kura-kura dengan diameter 2 meter. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa terutama binatang stegodon yang asalnya dari dari India Utara di daerah Siwalik melaului Birma dan Malaya tidak hanya berhenti di Jawa sekitar seperti diperkirakan sebelumnya tetapi melalui jembatan daratan di Nusa Tenggara sampai pula di Flores dan Timor bahkan dari utara yang semula diperkirakan berhenti di Kalimantan menerus hingga sampai di Sulawesi Selatan, yang diduga melalui jembatan Birma-Tiongkok melalui Korea, Jepang, Taiwan dan Filipina sampai di Sulawesi.
Apakah spesies-spesies Stegodon dan jenis binatang yang lain, yang melalui jalanan Malaya dan melalui jalan Jepang-Filipina akhirnya saling bertemu lagi di paparan Sunda, sampai sekarang belum dapat diketahui dengan pasti.
Dengan lewatnya jaman Wurm, berakhirlah zaman Diluvium, yang kemudian menyusul zaman Holosen, zaman selama manusia hidup sekarang ini merupakan sebagian dari zaman holosen, Zaman ini disebut pula post-glasial.
Tanda-tanda yang ditinggalkan oleh zaman es yang terakhir yaitu zaman Wurm, paling jelas dapat dilihat dengan terbentuknya undak-undak sepanjang sungai Bengawan Solo pada tempat penerobosannya melalui Pegunungan Kendeng. Dalam undak-undak tersebut ditemukan fauna Verteberata Ngadong serta manusia purba Homo soloensis yang hidup pada zaman itu di daerah tersebut. Undak-undak sungai itu terjadi suatu penurunan permukaan air laut, bersamaan dengan pengunduran pantal lautan. Kejadian tersebut mengakibatkan juga pengikisan lebih lanjut terhadap paparan sunda dan paparan Sahul yang sebelumnya telah terkena proses-proses serupa dalam zaman Gunz, Mindel, dan Riss.
Dalam zaman post-glasial es mencair kembali dan akibat dari itu, permukaan air laut menjadi naik termasuk lautan di kepulauan Indonesia.
Hal tersebut mengakibatkan pula tergenangnya kembali paparan Sunda oleh Laut Jawa serta laut Cina selatan dan juga terbenamnya paparan Sahul oleh Laut Arafuru dan pula makin dalamnya laut di daerah Maluku. Dengan demikian maka daratan-daratan Indonesia yang ada pada waktu zaman es Wurm tepecah-pecah serta terbagi-bagi oleh lautan yang terjadi pada zaman post-glasial sehingga mengakibatkan penyebaran dan membentuk kepulauan Indonesia seperti sekarang ini.
Pada kala ini menyaksikan kelahiran homo sapiens yang pertama dan kepunahan berbagai jenis yang mendahuluinya, seperti pithecanthropus erectus. Di pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, kala ini dicirikan dengan kegiatan gunung berapi yang berlangsung hingga sekarang. Dari masa ini juga dikenal sebagai megaloceros (rusa besar), coelodonta antiquitatis (badak berbulu wol), mammuthus primigenius (mamut), ursus spelaeus (beruang yang hidup dalam gua), smilodon (semacam kucing besar), rusa kutub, bison.

Kala Holosen
Kala Holosen dimulai dari 10.000 tahun yang lalu hingga sekarang. Nama holosen berasal dari bahasa Yunani ("holos") yang berarti keseluruhan dan ("kai-ne") yang berarti baru atau terakhir. Kala ini kadang disebut juga sebagai "Kala Alluvium". Dari kala ini diperagakan sejarah budaya manusia Zaman Paleolitikum (Zaman Batu purba) sampai Zaman Neolitikum (Zaman Batu baru) yang ditemukan di Punung (Pacitan, Jawa Timur) dan Dago (Bandung, Jawa Barat).


Sumber :

Katili, J.A. dan P. Marks. 1989. Geologi. Jakarta: Departemen Urusan Riset Nasional
Sukandarrumidi, 1994, Geologi Sejarah, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Helicoprion, Makhluk Prasejarah Unik dari Zaman Triassic

Jika kita berpikir bahwa cryptid Jepang yang dikenal dengan nama Ningen itu aneh, maka apa yang anda pikirkan tentang makhluk yang satu ini? Hewan eksotik ini dikenal dengan nama Helicoprion, salah satu makhluk prasejarah yang pernah hidup hingga awal era Triassic.

Helicoprion masih kerabat dekat dari hiu, salah satu hewan yang mampu bertahan hidup hingga saat ini. Helicoprion diperkirakan bertahan hidup hingga awal era Triassic sekitar 225 juta tahun yang lalu, sampai akhirnya punah.



Ahli purbakala memperkirakan bahwa helicoprion merupakan salah satu hiu prasejarah yang memiliki struktur rahang yang unik. Dengan ukuran tubuh yang bisa mencapai 15 kaki, bisa dibayangkan jika hewan ini masih berkeliaran di laut di era modern ini.



Helicoprion Bessenovi
Jika kita lihat gambar dari Helicoprion, susunan giginya tampak berbeda dengan hiu pada umumnya,namun helicoprion memiliki kesamaan dengan kerabat dekatnya itu. Gigi - giginya juga akan tanggal dan akan digantikan dengan gigi yang baru. Gigi yang menyerupai seperti gergaji ini sangat tajam dan digunakan untuk membunuh mangsanya dengan mudah.



Para ahli beranggapan bahwa gigi - gigi yang terbentuk di rahang bawahnya bisa menghambat pergerakan dari hewan ini sendiri, karena jika hewan ini berenang dengan kecepatan tinggi, maka akan mempengaruhi keseimbangannya. Karena itu, para ahli menganggap bahwa helicoprion memangsa hewan - hewan kecil dan lunak. Beberapa ahli purbakala bahkan mengatakan jika makanan utama hewan ini adalah ammonites, sejenis kerang purbakala.







Meskipun gambar rekonstruksinya telah dirilis, tetapi saya merasa ada yang janggal dengan hewan ini. Jika kita lihat fosil yang ditemukan, tampak hanya bagian yang disinyalir rahang bawah helicoprion. Saya kembali heran, bagaimana para ahli purbakala itu merekonstruksi bentuk hewan ini hanya dengan penemuan satu fosil itu saja.



Rekonstruksi Fosil menurut forgetomori
Saya mencoba googling untuk mencari fosil helicoprion lainnya, sayangnya saya tidak dapat menemukannya. Semua gambar mirip, hanya berbeda ukuran gambarnya saja, jadi saya heran tentang bagaimana ahli purbakala itu merekonstruksinya.

Menurut saya, fosil yang diduga rahang bawah helicoprion itu mirip dengan fosil ammonites, sejenis kerang prasejarah, walaupun agak sedikit berbeda. Tetapi, saya bukan ahli purbakala, hanya pendapat dari seseorang yang awam dan penasaran tentang fosil hewan ini.





Bagaimana? mirip ndak?
Oh iya, hewan ini telah diidentifikasi klasifikasinya dalam sains, berikut datanya :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Order : Eugeneodontida
Family : Agassizodontidae
Genus : Helicoprion
Spesies : H. ferrieri,H. sierrensis,H. nevadensis,H. davish,H. bessonovi (holotype),H. ergasaminon,H. mexicanus

Mungkin ini adalah salah satu jenis hiu purbakala yang jarang diketahui publik. Jika hewan ini benar - benar pernah eksis di bumi, maka hiu ini adalah hiu paling unik yang pernah hidup. 


Sumber : http://www.whooila.com

Kumpulan Surat dan Stempel Nabi Muhammad S.A.W

Al-Qura’n turun melalui Jibril as kepada Nabi saw bukan dengan tulisan tapi dengan lisan. Bahkan ayat pertama yang turun kepada beliau bukan “Uktub” atau “Tulislah” tapi ayat pertama turun berbunyi “Iqra’” artinya “Bacalah”. Dari salah satu mu’jizat Nabi saw yang terbesar adalah bahwa beliau itu buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis. Tapi kenapa wahyu yang turun kepada beliau dari Allah baik melalui Jibril atau langsung bisa diterimanya? Karena ingatan dan hapalan Nabi saw super hebat, luar biasa tidak bisa disamakan dengan ingatan dan hapalan orang orang biasa. Maka semua wahyu yang dibacakan Jibril as yang turun dari Allah kepada beliau bisa langsung melekat di ingitan Nabi saw tidak bisa terlepas lagi.

Jelasnya, kalau ada orang mengatakan bahwa Nabi saw itu pintar menulis berarti dia tidak mengetahui sejarah Nabi saw atau berarti dia telah melecehkan Islam. Orang pintar pada masa Nabi saw bukan orang yang pandai menulis tapi yang hebat pada zaman itu adalah orang yang hapalannya kuat. Kalau begitu menulis bukanlah budaya orang Arab. Orang Arab di masa itu merasa malu jika diketahui ia pandai menulis. Karena mereka mengandalkan diri mereka kepada hapalan. Orang yang pandai menulis berarti hapalannya tidak kuat.

Tapi Islam adalah agama terbuka dan bisa menerima budaya. Contohnya setalah wafatnya Nabi saw, para sahabat mulai mengumpulkan Al-Qur’an dari penghapal penghapal agar mu’jizat Nabi itu tidak putus dan habis sepeninggalan mereka atau sehabis para penghapal itu wafat. Maka terbentuklah “lajnah” untuk mengumpulkan Al-Qur’an dan ini tentu memerlukan waktu dan tenaga luar biasa. Setelah terkumpul mulailah mereka menulis demi untuk menjaga keselamatan Al-Qur’an dari tangan tangan kotor dan memeliharanya agar tetap bersih, murni dan terjaga “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” al-Hijr 9.

Begitu pula hadist hadist Nabi saw yang diriwayatkan atau disampaikan dengan lisan memiliki kedudukan yang lebih kuat daripada riwayat yang disampaikan dengan tulisan. Walaupun demikian, Islam adalah agama terbuka dan menerima budaya yang datang dari luar, atau menerima cara orang lain selama budaya dan cara mereka itu baik tidak keluar dari rel rel syariat Allah. Contohnya adalah pengumpulan Al-Quran dan hadist-hadist Nabi saw, pembuatan surat surat Nabi saw yang dikirim kepada raja raja dan penguasa penguasa dunia setelah Islam mulai kuat di Madinah dan mulai berkembang luas ke seluruh penjuru.

Banyak budaya dan cara orang lain masuk ke dunia Islam dan diterima semasih budaya dan cara itu bisa diterima kebenaranya. Contohnya setelah Rasulallah saw membuat surat surat kepada raja raja dan penguasa penguasa dunia mengajak mereka masuk ke agama Islam, salah seorang sahabat mengatakan bahwa orang-orang kafir tersebut tidak mau menerima surat surat tanpa distempel lebih dahulu, maka Nabi saw memerintahkan para sahabat untuk membuatkan baginya stempel. Kemudian dibuatlah stempel berupa cincin yang berukiran kalimat “Muhammad Rasulullah“. Stempel ini dikenakan Nabi saw di tangan kanan beliau sampai beliau wafat.

Stempelnya:


Semua surat surat Nabi saw yang dikirim kepada raja dan penguasa dunia disambut dengan baik dan sangat dihargai sekali oleh mereka kecuali surat beliau yang dikirim kepada Kisra atau Khosrau II (Penguasa Persia). setibanya surat beliau dan sehabis dibaca surat beliau dirobek robek oleh Khosrau. Rasulallah berdoa: “Ya Allah robek robeklah kerajaannya”.

Kalau kita membaca isi surat surat Nabi saw yang dikirim untuk penguasa penguasa dunia kita bisa lihat dengan jelas bahwa Rasulallah saw adalah seseorang yang ahli berdeplomasi dan sangat pintar bersiasat. Kita bisa lihat bahwa beliau sangat menghargai dan memuliakan kedudukan mereka sebagai penguasa dunia.

Di bawah ini terlampir 4 surat Nabi saw:

Surat Nabi saw untuk Raja Negus (Penguasa Ethiopia):


Isi surat:
Dari Muhammad utusan Islam untuk An-Najasyi, penguasa Abyssinia (Ethiopia). Salam bagimu, sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat Nya yang disampaikan Nya kepada Maryam yang terpilih, baik dan terpelihara. Maka ia hamil kemudian diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan tangan Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah. Dan aku telah sampaikan dan menasihatimu maka terimalah nasihatku. Dan salam bagi yang mengikuti petunjuk.

Surat Nabi saw untuk Raja Heraclius (Kaisar Romawi):


Isi surat:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraclius Kaisar Romawi yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Salain dari pada itu, sesungguhnya aku mengajak kamu untuk memeluk Islam. Masuklah kamu ke agama Islam maka kamu akan selamat dan peluklah agama Islam maka Allah memberikan pahalah bagimu dua kali dan jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa orang orang Romawi. “Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. Al-Imron 64

Surat Nabi saw untuk Raja Khosrau II (Penguasa Persia):


Isi surat:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Khosrau, penguasa Persia yang agung. Salam bagi orang yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan RasulNya, dan bagi orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bagi yang bersaksi bawha Muhammad itu hamba Nya dan utusan Nya. Aku mengajakmu kepada panggilan Allah sesungguhnya aku adalah utusan Allah bagi seluruh manusia supaya aku memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat. Jika kamu menolak maka kamu akan menanggung dosa orang orang Majusi.

Surat Nabi saw untuk Al-Muqawqis (Penguasa Mesir):


Isi surat:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad bin Abdullah utusan Allah, untuk al-Muqawqis penguasa Mesir yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Selain dari pada itu, aku mengajakmu kepada panggilan Allah. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat dan Allah akan memberikan bagimu pahala dua kali. Jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa penduduk Mesir.“.

Setelah al-Muqawqis membaca surat Nabi saw, ia membalas surat beliau dan memberikam kepada beliau dua hadiah. Hadiah pertama berupa dua budak belian bernama Maria binti Syamu’n al-Qibthiyyah yang dimerdekakan Nabi saw dan menjadi istri beliau, darinya Rasulallah saw mendapatkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim (wafat semasih kecil), nama ini diambil dari nama kakek beliau Nabi Ibrahim as. Dan budak kedua adiknya sendiri Sirin binti Syamu’n Al-Qibthiyyah yang dikimpoii Hassan bin stabit ra, sastrawan unggul pada zaman Nabi saw. Hadiah kedua berupa kuda untuk tunggangan beliau. 


Sumber : http://www.whooila.com